Pencemaran Air Lindi di Piyungan: Bukti World Water Forum Belum Jadi Solusi Pengelolaan Air
Written by walhijogja
17 September 2024
Hari senin, 20 Mei 2024, Jokowi membuka World Water Forum ke-10 di Bali. Pada forum duniatersebut Jokowi berpidato tentang pentingnya pengelolaan air. Bertepatan dengan World Water Forum ke-10 tersebut, di Yogyakarta kualitas air masih menjadi permasalahan yang harus dihadapi warga. Mayoritas sungai dan air tanah di Yogyakarta mempunyai kualitas yang buruk. Salah satu kasus pencemaran air dengan tingkat yang masif terjadi di sekitar TPA Piyungan. Tingginya tingkat pencemaran di Piyungan berpengaruh pada kualitas air. Hingga hari ini, sumber air warga tidak dapat dikonsumsi. Warga menggunakan air sumurnya hanya untuk mencuci dan mandi. Mereka tidak menggunakan airnya untuk memasak dan minum, karena telah tercemar air lindi.
Buruknya pengelolaan air di Yogyakarta bertambah dengan permasalahan tata kelola sampah yang juga buruk. Sampah-sampah organik yang tidak terkelola menimbulkan air lindi dan mencemari sungai dan air tanah milik warga. Masyarakat yang tinggal di TPA Piyungan menjadi kelompok yang paling terdampak atas buruknya pengelolaan sampah yang berimbas pada pencemaran air lindi. Air lindi tersebut telah mencemari sumber air tanah warga, sehingga warga di sekitar TPA Piyungan tidak dapat menggunakan airnya untuk minum dan kebutuhan sehari-hari akibat pencemaran air yang telah di atas ambang batas.
Pencemaran air yang dihadapi warga tersebut telah menjadi masalah karena beberapa warga desa mengalami gangguan kesehatan. Tingginya kandungan klorin yang ada pada sumur-sumur warga akibat pencemaran air lindi menimbulkan terdapat warga yang terkena stroke. Zat-zat pencemar pada air lindi lain juga berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit lain.
Penutupan TPA Piyungan yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan langkah tepat. Namun, penutupan TPA Piyungan masih menimbulkan berbagai pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan warga. Pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab melakukan pemulihan atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Buruknya kualitas air dusun-dusun sekitar TPA Piyungan merupakan dampak dari buruknya tata kelola air lindi yang dilakukan oleh pengelola.
Berdasarkan permasalahan tersebut, WALHI Yogyakarta mendorong pemerintah untuk: 1) Segera membuat pengelolaan air lindi guna mencegah semakin masifnya pencemaran akibat air lindi; 2) Melakukan pengelolaan sampah yang komprehensif sehingga tidak membuat pencemaran semakin luas; 3) Forum-forum seperti World Water Forum harus ikut mendorong negara-negara seperti Indonesia membangun konsep pengelolaan air dengan prinsip berkeadilan; 4) Mendorong adanya pemulihan lingkungan yang berdampak pada krisis air contohnya seperti yang terjadi di Piyungan.
Rekomendasi
- Segera membuat pengelolaan air lindi guna mencegah semakin masifnya pencemaran akibat air lindi;
- Melakukan pengelolaan sampah yang komprehensif sehingga tidak membuat pencemaran semakin luas;
- Forum-forum seperti World Water Forum harus ikut mendorong negara-negara seperti Indonesia membangun konsep pengelolaan air dengan prinsip berkeadilan;
- Mendorong adanya pemulihan lingkungan yang berdampak pada krisis air contohnya seperti yang terjadi di Piyungan.
Narahubung:
(Elki Setiyo Hadi) +62 89653178486
Related Articles
Related
Follow Us
Join
Subscribe For Updates
Dapatkan update berita terbaru seputar analisis, siaran pers, serta beberapa hasil publikasi lainnya dari kami.
WALHI YOGYAKARTA
- Beranda
- analisis
- tentang kami