Pola konsumsi energi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan pola konsumsi energi yang cenderung boros. Sebagian besar energi yang digunakan tidak memberikan dukungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat pada data penggunaan energi di DIY pada tahun 2022, di mana sektor rumah tangga dan transportasi masing-masing menggunakan 28,5% dan 59,45% dari total energi yang dikonsumsi, sedangkan sektor komersial dan industri menggunakan sisanya.
Jenis energi yang paling banyak digunakan di DIY masih didominasi oleh bahan bakar minyak (BBM), yang mencakup lebih dari 60% dari total konsumsi energi pada tahun yang sama. Selain itu, elastisitas pertumbuhan penggunaan energi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada periode yang sama adalah sekitar 1,16. Angka elastisitas ini menunjukkan bahwa penggunaan energi di DIY masih bersifat boros, di mana untuk mendukung pertumbuhan sebesar 1% per tahun dalam sektor aktivitas, diperlukan pertumbuhan energi sekitar 1,16% per tahun.