Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta menyelenggarkan acara Pelatihan Kepemimpinan WALHI (PKW) jenjang I. Acara yang diselenggarakan di Kantor WALHI Yogyakarta ini berlangsung dari hari Senin (18 April 2022) hingga Rabu (20 April 2022).
Kegiatan PKW I kali ini melibatkan belasan peserta dari sejumlah lembaga anggota WALHI Yogyakarta. Beberapa lembaga itu di antaranya: Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Yogyakarta, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Yogyakarta, Komunitas Pencinta Alam Pemerhati Lingkungan (KAPALA) Indonesia, Mapalaska Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, Mapala Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sasenitala Institut Seni Indonesia, serta Majestic 55 Universitas Gajah Mada.
Melva Harahap, Manajer Pendidikan dan Pengorganisasian WALHI sekaligus panitia penyelenggara, menuturkan bahwa PKW merupakan hak bagi setiap anggota sebagaimana termaktub dalam statuta WALHI.
Tujuan dari kegitan PKW I, lanjut Melva, yakni untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas setiap anggota sehingga dapat mendukung kerja-kerja advokasi, baik secara khusus di lembaga masing-masing maupun di WALHI secara umum. Selain itu, PKW juga menjadi ruang kaderisasi bagi masing-masing Eksekutif Daerah (ED) WALHI, begitu pula WALHI Yogyakarta.
Anggota yang telah mengikuti PKW juga mendapatkan kesempatan menjadi fungsionaris WALHI, baik di level ED maupun Eksekutif Nasional.
“Jadi nilai-nilai dan prinsip WALHI akan terus kita paparakan ke anggota dan kader-kader yang ingin kita harapkan menjadi pemimpin ke depan,” tutur Melva.
Sepanjang kegiatan ini, para peserta mendapatkan materi tentang dasar-dasar analisis sosial, teori-teori pembangunan, dasar-dasar ilmu lingkungan, hukum kritis, ke-WALHI-an (sejarah, prinsip, dan nilai WALHI), pengorganisasian, dan Wilayah Kelola Rakyat. Materi-materi dalam PKW mengacu pada silabus yang disusun oleh tim dari Deputi Internal Divisi Penguatan Kelembagaan Eksekutif Nasional WALHI.
Melva menerangkan, tidak menutup kemungkinan ada penggabungan atau penambahan materi-materi tersebut.
āAda juga yang menambah. Eksekutif Daerah Maluku Utara, dia tambah ekofeminisme di materi itu. Karena, menurut dia penting untuk ditambahkan,ā tuturnya.
PKW I merupakan tahap pertama dari tiga jenjang pendidikan di WALHI. Karena itu, materi yang disampaikan dalam PKW memiliki bobot yang berbeda sesuai dengan jenjangnya masing-masing.
Melva menuturkan, PKW I diselenggarakan setiap tahun sekali. Sementara PKW II dan III diselenggarakan setidaknya dua tahun sekali.
Ia juga menyampaikan, kegiatan PKW akan terus ditingkatkan ke depannya. Dengan begitu, regenerasi dalam tubuh organisasi WALHI dapat terus dimaksimalkan guna mendukung kerja-kerja WALHI dalam gerakan lingkungan hidup.
Bayu Maulana